Tujuan Praktikum :
Menganalisis kandungan boraks dalam makanan
Dasar Teori :
Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) adalah campuran garam mineral dengan konsentrasi yang cukup tinggi, yang merupakan bentuk tidak murni dari boraks. Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna, dan mudah larut dalam air. Boraks berbentuk serbuk kristal putih, tidak berbau, tidak larut dalam alkohol, pH = 9,5.
Borat-borat diturunkan dari ketiga asam borat yaitu asam ortoborat (H3BO3), asam piroborat (H2B4O7), dan asam metaborat (HBO3). Asam ortoborat adalah zat padat kristalin putih, yang sedikit larut dalam air dingin, tetapi lebih larut dalam air panas. Garam-garam dari asam ini sangat sedikit yang diketahui dengan pasti. Asam ortoborat yang dipanaskan pada suhu 100oC, akan di ubah menjadi asam metaborat. Pada suhu 140oC dihasilkan asam piroborat. Kebanyakan garam ini diturunkan dari asam meta dan piro. Disebabkan oleh lemah nya asan borat, garam-garam yang larut terhidrolisis dalam larutan dan karena nya bereaksi basa.
Alat dan Bahan :
- Lumpang alu - Gelas ukur
- Beaker glass - Pipet ukur
- Pipet tetes - Kain lap
- Cawan porselen - Sampel
- Asam sulfat pekat - Alkohol
- Aquades
Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mencuci dan membilas alat
3. Menumbuk sampel dengan menggunakan lumpang alu sampai hancur dan halus secara rata
4. Memindahkan kedalam beaker glass
5. Melarutkan dengan aquades
6. Menyaring sampel yang sudah larut dengan kain lap
7. Memindahkan ampas sampel dari kain lap ke dalam cawan porselen
8. Menambahkan 1 mL H2SO4 dengan pipet ukur
9. Menambahkan 5 mL alkohol dengan pipet ukur
10. Membakar sampel yang berada di dalam cawan porselen
11. Mengamati warna api
Data Pengamatan :
SAMPEL
|
WARNA NYALA API
|
POSITIF NYALA
|
NEGATIF NYALA
|
Mie
|
Orange kebiruan
|
Tidak
|
Ya
|
Tahu
|
Orange
|
Tidak
|
Ya
|
Otak-otak
|
Orange
|
Tidak
|
Ya
|
Baso
|
Orange kebiruan
|
Tidak
|
Ya
|
Pembahasan :
Praktikum Analisa Kandungan Boraks atau Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) penting dilakukan agar masyarakat bisa terhindar dari bahan berbahaya ini. Jika mengkonsumsi boraks dengan dosis yang tinggi akan mengakibatkan mual, diare, kanker, pendarahan, dll. Oleh sebab itu berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 dilarang menggunakan boraks sebagai bahan campuran dan pengawet makanan. Makanan yang telah diberikan boraks dengan yang tidak atau masih alami sangat sulit dibedakan. Boraks juga memiliki kegunaan dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk membunuh kuman juga digunakan untuk membuat campuran deterjen, salep kulit, dan pengawet kayu. Untuk mempermudah menganalisa sampel dihaluskan agar sampel bisa cepat larut atau mempermudah pelarutan. Sampel yang di analisa yaitu Mie dari penjaja bakso di daerah Sukamandi, Tahu kuning di dapat dari daerah pasar Jatisari, Otak-otak dari sebuah warung di daerah Balonggandu, dan Bakso dari penjaja keliling di daerah Balonggandu. Setelah dihaluskan dan di ambil ampas sampel nya, menambahkan H2SO4 dan alkohol untuk mereaksikan Na2B4O7 menjadi H3BO3 yang kemudian menjadi B(OCH3)3 yang ketika dibakar akan menghasilkan warna nyala hijau jika mengandung boraks.
Reaksi : Na2B4O7
+ H2SO4 → H3BO3 + Na2SO4)
H3BO3
+ 3 CH3OH → B(OCH3)3 + 3 H2O)
Dari percobaan tersebut telah dinyatakan bahwa sampel Mie, Tahu, Otak-otak, dan Bakso negatif mengandung boraks karena ketika dibakar tidak membentuk nyala api berwarna hijau yang artinya tidak ada kandungan B(OCH3)3.
Kesimpulan :
Sampel Mie, Tahu, Otak-otak, dan Bakso negatif mengandung boraks.
Daftar Pustaka :
http://halosehat.com/farmasi/kimia/39-bahaya-boraks-pada-makanan-bagi-kesehatan-manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar