Tujuan Praktikum :
Mengidentifikasi kandungan zat pengawet berupa formalin pada makanan secara analisis kualitatif
Dasar Teori :
Formalin adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% yang biasa digunakan untuk mengawetkan sampel biologi atau mengawetkan mayat. Formalin merupakan bahan kimia yang disalahgunakan pada pengawetan tahu, mie basah, dan bakso.
Formaldehid (HCOH) merupakan suatu bahan kimia dengan berat molekul 30,03 yang pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berbentuk gas tidak berwarna, berbau pedas (menusuk) dan sangat reaktif (mudah terbakar). Bahan ini larut dalam air dan sangat mudah larut dalam etanol dan eter.
Alat dan Bahan :
- Lumpang dan alu - Tabung reaksi
- Kain - KMnO4
- Pipet tetes - Aquades
- Gelas kimia
Cara Kerja :
1. Menghancurkan sampel dengan lumpang dan alu
2. Menambahkan 30 mL aquades
3. Menyaring dengan kain
4. Mengambil 2 mL filtrat sampel yang sudah disaring
5. Menambahkan 1 tetes KMnO4
6. Mengamati perubahan warna yang terjadi
Data Pengamatan :
SAMPEL
|
POSITIF (+)
|
NEGATIF (-)
|
Bakso
|
Ya
|
Tidak
|
Otak-otak
|
Ya
|
Tidak
|
Tahu
|
Ya
|
Tidak
|
Mie
|
Ya
|
Tidak
|
Pembahasan :
Pada Pengujian Kandungan Formalin pada sampel Bakso, Otak-otak, Tahu, dan Mie dilakukan dengan cara mengambil filtratnya yang telah diberi aquades, dan diberi cairan Kalium Permanganat (KMnO4) sampai berwarna merah muda lalu diamati perubahan warna yang terjadi. Sampel bakso dari penjaja keliling di daerah Balonggandu, Otak-otak dari warung di daerah Balonggandu, Tahu di dapat di daerah pasar Jatisari, Mie dari penjaja bakso di daerah Sukamandi.
Adanya formalin atau tidak dalam makanan bisa dengan tes Kalium Permanganat. Uji ini cukup sederhana, dengan melarutkan serbuk Kalium Permanganat di air hingga berwarna pink (merah jambu). Perubahan warna pada larutan dari warna merah jambu pudar, maka menunjukkan sampel tersebut mengandung formalin. (Wardani, 2006)
Dari hasil pengamatan semua sampel mengandung formalin. Filtrat dari bakso, otak-otak, tahu, dan mie mengalami perubahan warna bila di campurkan dengan larutan Kalium Permanganat (KMnO4) yang semula berwarna merah muda menjadi tidak berwarna, sehingga dapat di identifikasikan sampel tersebut mengandung pengawet formalin. Perubahan warna pada larutan yang asalnya pink menjadi pudar atau hilang. Hal ini menjadi dasar dalam pemilihan untuk melakukan uji formalin.
Kesimpulan :
Sampel bakso, otak-otak, tahu, mie positif mengandung formalin
Daftar Pustaka :
http://www.ilmuternak.com/2014/10/uji-formalin-dalam-bahan-pangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar